Kita terlahir dari kota yang berbeda. Tapi kerap kali membicarakan tema yang sama. Yaitu "CINTA"

Jumat, 12 November 2010

Lalalalalalala

Mencari kebahagiaan yang tertinggal

Lalalalalalala

PROPOSAL PENELITIAN

JUDUL : ANALISIS ISIM MAUSUL DALAM AL-QUR’AN PADA SURAT AL-BAQARAH


NAMA                            : FIKAYANA DAMANIK
NIM                                : 070704017
FAKULTAS                   : SASTRA
PROGRAM STUDI        :BAHASA ARAB









A. JUDUL PENELITIAN         :ANALISIS ISM MAUSUL DALAM AL-QUR’AN PADA SURAT AL-BAQARAH
B. BIDANG ILMU            : SINTAKSIS

C. LATAR BELAKANG
           Sebagaimana kita ketahui bahwa sumber pokok ajaran Islam adalah Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah. Kedua sumber itu berbahasa arab ,maka oleh karena itu setiap umat Islam yang bermaksud mempelajari Islam dari kedua sumber tersebut , berkewajiban pula mempelajarai sampai mengerti dan menguasai bahasa arab dengan benar.
           Bahasa arab adalah bahasa komunikasi umat Islam diseluruh dunia , khususnya di Timur Tengah. Berbicara mengenai bahasa arab tidak terlepas dari membicarakan kaedahnya, baik kaedah tentang kata yang termasuk dalam pembahasan morfologi (                 علم صرف  /’ilmu sarfin). Maupun kaedah tentang kalimat yang menjadi bidang pembahasan gramatika (  علم نحو    /’ilmu nahwin). Dalam bahasa arab kata dapat dibagi kepada :  اسم  /ism,   فعل  /fi’il dan   حرف  /harf ).
           Menurut Aminullah (1986:2-3) kata benda (ism) dapat dikelompokkan kepada :
1. Dilihat dari jenisnya:
1.      Apabila kata benda itu menunjukkan laki-laki , dinamakan kata benda laki-laki (الاسم المذكر  /al-‘ismu l-muzakkaru).
2.      Apabila kata benda itu menunjukkan perempuan, dinamakan kata benda perempuan (     
/al-‘ismu l mu’annasu).
2. Dilihat dari bilangannya :
1.      Apabila kata benda itu menunjukkan satu, dinamakan kata benda tunggal (           /al-‘ismu l-mufradu).
2.      Apabila kata benda itu menunjukkan dual, dinamakan kata benda dual (              /al-‘ismu al-musanna.
3.      Apabila kata benda itu menunjukkan jamak, dinamakan kata benda jamak (               /ismu l-jam’i).
3. Dilihat berubah atau tidaknya harakat akhir kalimat:
1.                          /al-‘ismu l-mabni) adalah kata benda yang dimasuki ‘amil harakat akhirnya tidak berubah.
2.                     /al-‘ismu l-mu’rabu adalah kata benda yang dimasuki ‘amil harakat akhirnya berubah.

Pada pembahasan ini penulis mencoba mengkaji tentang al-‘ismu mabni. Al-‘ismu l-mabni terbagi kepada: ‘ismu isyarah, ismu mausul, ismu syarat,dan ismu istifham. Dalam penelitian ini dibatasi pada ismu mausul saja. Dan penulis mencoba menganalisa isim mausul tersebut dalam Al-Qur’an, khususnya pada surat Al-Baqarah. Surat Al-Baqarah adalah surat yang terdiri dari 286 ayat dan diturunkan di Madinah pada tahun permulaan hijriah.Surat ini disebut surat Al-Baqarah karena didalamnya terdapat kisah tentang perintah Allah SWT kepada Bani Israil ( ayat 67-74), untuk menyembelih sapi betina sekaligus dijelaskan bagaimana watak orang Yahudi pada umumnya.
Surat ini memiliki keistimewaan yang didalamnya terdapat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat lain. Dengan demikian maka surat al-Baqarah ini disebut juga dengan Fushatul qur’an atau puncak Al-Qur’an.
D. BATASAN MASALAH
            Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan judul proposal diatas. Pembatasan masalah tersebut mencakup :
§  Apakah pengertian ismu mausul?
§  Berapakah pembagian ismu mausul?
§  Berapakah jumlah ismu mausul yang terdapat dalam surat Al-Baqarah?
§  Bagaimanakah kedudukan ismu mausul dalam surat Al-Baqarah?
E. TUJUAN PENELITIAN
§  Menjelaskan pengertian ismu mausul.
§  Menjelaskan tentang pembagian ismu mausul.
§  Menjelaskan tentang jumlah ismu mausul yang terdapat dalam surat Al-Baqarah.
§  Menjelaskan tentang kedudukan ismu mausul dalam surat Al-Baqarah.
F. TINJAUAN PUSTAKA
            Dari macam-macam kata ( fi’il, ism dan harf) itu apabila disusun akan menjadi Al-jumlatu  al- ismiyyatu atau syibhu l- jumlati.Syibhu l- jumlatu adalah kalimat yang belum sempurna yang tersusunn dari Zaraf , mudaf ilaih, dan jar majrur.
            Kalimat dalam bahasa arab terbagi dua yaitu:
1.      Kalimat ismiyah
Yaitu setiapa kalimat yang dimulai dengan kata isim atau damir.
2.      Kalimat Fi’liyah
Yaitu setiap kalimat yang dimulai dengan kata fi’il.
Isim Mausul bisa terdapat dalam kalimat ismiyah maupun kalimat fi’liyah. Menurut Fuad Nu’mah( 2009: 169) Ismu mausul adalah isim mabniy yang menunjukkan makna yang jelas dengan adanya kalimat berikutnya yang kemudian disebut dengan silat mausul.Silat mausul bisa dalam bentuk:
§  Kalimat Fi’liyah
§  Kalimat Ismiyah
§  Zaraf
§  Jar Majrur

Perlu diketahui , bahwa akhir setiap kalimat itu pada dasarnya harus mu’rab, yaitu bisa berubah dari fathah kepada kasrah atau dummah tergantung kepada amilnya, seperti lafazh:
                       /katabtu bil qalami ,akan tetapi adakalanya tidak bisa berubah untuk selama-lamanya atau sewaktu-waktu ,yaitu disebut mabni, seperti isim isyarah, isim mausul,isim syarat, dan isim istifham.Menurut Fuad Nu’mah (2009:179) Harkat akhir setiap isim mabni adalah tetap, baik sukun, fathah,dhummah atau kasrah.Selanjutnya isim mabniy menempati posisi rafa’, nasab dan jar sesuai dengan konteks kalimatnya. Contoh:
                                                    /hadara ha’ulai l-rijali “ Telah tiba semua laki-laki itu”
Kata “        /hau’lai” adalah kata tunjuk dengan harkat kasrah yang menempati posisi jar. Dan Isim Mabni tidah boleh bertanwin.Isim Mausul merupakan bagian dari isim ma’rifah. Dari defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa isim mausul adalah
1.    Bagian dari Isim ma’rifah yang mabni, yang tidak akan pernah berubah harakat akhirnya dalam konteks kalimat walau dalam keadaan apapun.
2.   Isim Mausul tidak boleh bertanwin,
            Menurut Ahmad Hakim Mugni( 2009: 58), Isim Mausul adalah isim yang memperjelas maksud kalimat di depannya.
            Isim-isim mausul itu sendiri adalah :
§      /allazi digunakan untuk kata tunggal laki-laki-laki.
Contoh:                                  /hadara allazi najaha  “ Telah datang dengan sukses.”
§       /allati digunakan untuk kata tunggal perempuan .
Contoh:                              /hadarat allati najaha “ Telah datang perempuan dengan sukses”
§     /allazani digunakan untuk kata yang bermakna dua(laki-laki)
Contoh :                                                    /safaru allazani qama fi funduqi “ telah pergi dua orang yang berdiri di hotel.”
§      /allatani digunakan untuk kata yang bermakna dua ( perempuan ).
Contoh  :                                    / allatani safarata fi funduqi “ dua orang yang berjalan di hotel.”
§    /allazina digunakan untuk kata yang bermakna jama’( laki-laki) yang berakal ( manusia )
Contoh:                                                                 /waallazina yu’minuna bima unzila ilaika( Al-Baqarah ayat 4) ”Orang-orang yang beriman dengan apa-apa yang diturunkan kepada engkau .
§    /allati dan alla’I digunakan untuk perempuan yang bermakna jamak ( perempuan ).
Contoh:                                          /ahsanat assayyidat allati takallam “ ibu yang sedang berbicara itu berbuat baik”
§    /man digunakan untuk objek manusia , baik laki-laki maupun perempuan , tunggal, dual atau plural.
Contoh :                                             /ja’a man qama “ telah tiba laki-laki yang berdiri.”
§     /ma digunakan untuk objek manusia , baik laki-laki maupun perempuan , tunggal,dual atau plural.
Dari penelitian ini penulis menemukan 91 isim mausul yang terdapat dalam surat Al-Baqarah.

F. MANFAAT PENELITIAN
1.      Menambah wawasan dalam memahami isim mausul yang ada di dalam Al-Qur’an khususnya surat Al-Baqarah.
2.      Dengan penelitian ini penulis akan lebih memahami bagaimana isim mausul yang terdapat dalam Al-Qur’an khususnya pada surat Al-Baqarah.
H.METODE PENELITIAN
            Kita mengetahui bahwa dalam setiap penelitian , yang pertama harus diperhatikan ialah ada atau tidaknya bahan yang akan diteliti , demikian juga dalam penyelesaian penelitian ini , penulis menggunakan metode analisis Deskriptif dan mengumpulkan data-data studi kepustakaan, adapun yang dimaksud dengan Analisis Deskriptif yaitu menganalisis data –data yang telah dapat dikumpulkan dari berbagai buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas , kemudian hasil analisis tersebut dideskripsikan dalam karya ilmiah
I. JADWAL PENELITIAN
 Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dengan jadwal penelitian sebagai berikut:
No
JADWAL  PENELITIAN

Bulan
ke





1
2
3
4
5
6
1
PERSIAPAN
xxx





2
PENGUMPULAN DATA

xxx




3
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


xxx
xxx


4
PERUMUSAN AWAL LAPORAN




xxx

5
PENYUSUNA LAPORAN AKHIR





xxx












OUTLINE SKRIPSI
KATA PENGANTAR
ABSTRAKSI
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tinjauan Pustaka
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Metode Penelitian
II. ISIM MAUSUl
2.1 Pengertian Isim Mausul
2.2 Syarat-syarat isim mausul
2.3 Isim mausul dalam jumlah fi’liyah
2.4 Isim mausul dalam jumlah ismiyyah
III. ANALISIS ISIM MAUSUL DALAM SURAT AL-BAQARAH
3.1 Sekilas tentang Surat Al-Baqarah
3.2 Analisis Isim Mausul dalam surat Al-Baqarah
3.3 Isim Mausul dengan posisi marfu’
3.4 Isim Mausul dengan posisi mansub
3.5 Isim Mausul dengan posisi majrur
3.6 Jumlah ayat yang didalamnya terdapat Isim Mausul
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

DAFTRA PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahan. 1971.Jakarta: Depag
Fuad Nu’mah,2009.Ringkasan Tata Bahasa Arab Praktis Terjemahan Mulakhhas.Medan: Darussalam publishing
K.H.Moch anwar,1997.Terjemah Matan Al-Ajurumiyyah dan ‘Imrithy Berikut Penjelasannya.Bandung;Sinar Baru
Muhammad Bin Abdullah,1990.Terjemah Matan Alifiyyah.Bandung: Alma’arif
Muhammad Bin Ahmad Bin Abdul Bariy Ahdal,Kawakibu Adduriyyah.Singapura
Hasan ‘itari.I’tara Al-azhari.Singapura
Ahmad hakim Mugni,M.ag,2009.Metode praktis menguasai Tata Bahasa Ingris dan Arab.Yogyakarta:Kutub