Kita terlahir dari kota yang berbeda. Tapi kerap kali membicarakan tema yang sama. Yaitu "CINTA"

Jumat, 24 Januari 2014

Dia

by: Valea Fiolida
Dia pelukis
yang membuat lukaku terkikis
Tidak terlalu manis
tapi dia tak berniat membuatku menangis

Padanya,cintaku tak dapat tertepis
tak akan pernah tipis
Meski cuaca sedang tragis
Aku tetap mencintainya meski nyawaku akan habis


Sketsa Bahagia

by: Valea Fiolida

Pada setiap gurat luka mengurat
Itu hasil guratan lelaki tak bernurani pada masa lalu yang pernah lekat
Di dalam hatiku yang memekat
Sebab telah dipenuhi kepedihan yang kian menyayat
Tapi,
Itu dulu
Sebelum sketsa bahagia menghampiriku
Sebelum lelaki pelukis itu mengisi hatiku
Lelaki pelukis itu telah menciptakan sketsa berwarna bahagia
Bukan luka, apalagi duka
 

Negeriku



by: Valea Fiolida



 :Rakyat Melara[t]

 Negeriku berisi rakyat yang melara[t]
Hidup dalam lingkaran sekarat
Dan bergelimang dalam janji-janji petinggi yang keparat
Rakyat sekarat
Petinggi korupsi dengan semangat
Dan kini, banjir menutup sebagian negeriku dengan cepat
Secepat korupsi yang menggerogoti rakyat
Uluran bantuan datang melambat
Sakit hati kian melekat
Rakyat dan petinggi tetap berbeda sekat




Gambar saya ambil dari sinihttp://gepyphotoworks.blogdetik.com/2010/10/23/aku-profesi-dan-fotografi/img_4890/